Rabu, 18 Agustus 2010

Jihad Bukan Perang ........
Usaha merupakan unsur utama dalam Islam dan pembangunan masyarakat yang maju . Tidak ada kata "berhasil" tanpa dibangun usaha yang sungguh-sungguh, karena usaha merupakan perantara untuk kesejahteraan hidup dan menggapai cita-cita yang luhur. Al-Quran secara tegas menjelaskan bahwa: barang siapa yang berusaha mencari ridha Allah, niscaya Allah akan senantiasa menunjukkkan jalan baginya.(lihat al-Ankabuut, 68)
Arti usaha dalam bahasa arabnya di ambil dari kata jihad. Sementara kata jihad sendiri--dengan berbagai kerakternya--dalam Al-Quran tidak hanya berarti perang, sebagaimana yang lumrah di ungkapkan oleh sebagian orang. Namun, kata jihad dapat berarti: 1.Jihad dengan kata-kata.(lihat surah Al-Furqan, ayat 52). 2. Jihad dengan pedang (lihat surah Al-Nisa’, ayat 95). 3. Jihad dengan perbuatan .(lihat surah Al-Hajj, ayat 78). Kaitan arti jihad yang terakhir ini, dengan kehidupan manusia sangat urgen sekali. Karena perbuatan merupakan bentuk implementasi dari cita-cita yang tertanam dalam jiwa.
Arti usaha (jihad ) sangat fleksibel dan multi-interpretasi. Tergantung kita, darimana kita mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Secara epistemologi arti jihad tidak berarti perang melawan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik. Apalagi sekte yang berbeda ideologi. Tetapi, jihad secara sederhana adalah mengerahkan seluruh tenaga untuk mencapai titik yang di tuju. Oleh karena itu, di sini penulis berusaha mengaplikasikan arti jihad dalam kehidupan seorang pelajar (tholib ilmi).
Dalam konteks tholib ilmi kata jihad berarti berusaha memfokuskan diri untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya dan lebih mengarahkan segala aktivitasnya dalam ruang lingkup keilmuan. Dengan kata lain, seorang tholib ilmi dituntut untuk hadir dalam ruangan muhadharah(back to campus), membaca dan menganalisa. Karena, mendatangi muhadharah merupakan salah satu bentuk upaya kita untuk mendapatkan ilmu dengan baik, dan memahami isi buku yang kita baca. Beda halnya dengan konteks leadership dalam organisasi, kata jihad bisa berarti mengoptimalkan program yang dirancang dan mengorganisir perjalanan organisasi tersebut. Karena, setiap sesuatu mempunyai tujuan yang berbeda-beda, hingga dalam peng-aplikasikan-nya pun berbeda.
Sebagai tholib ilmi, mendatangi ruang muhadharah dan mendengarkan dengan baik isi presentasi para dosen merupakan bentuk usaha yang harus kita laksanakan. Agar ilmu yang kita dapatkan lebih menancap dalam diri kita dan bermanfaat. Sebab, ilmu yang didapatkan tanpa guru, maka gurunya adalah syaitan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengayun langkah dengan disertai niat yang baik berangkat ke kuliah. Kita adalah duta bangsa, bukan sebagai kuli internet.
Ada sebuah cerita yang menarik untuk kita renungi bersama yaitu, seorang tholib ilmi dari Negara yang amat jauh datang berguru kepada Imam Malik di Madinah. Ketika Imam Malik menyampaikan muhadharah-nya, lewatlah gajah-gajah yang sangat besar dan menarik simpati orang-orang di sekitarnya, dekat tempat Imam Malik mengajar. Semua murid-murid Imam Malik pun beranjak dari tempat duduknya lari melihat gajah-gajah tersebut, kecuali satu yang masih tersisa, duduk dengan baik di tempat muhadharah. Murid ini menarik simpati Imam Malik. Dan beliau pun bertanya: "kenapa kamu tidak ikut melihat gajah-gajah itu bersama teman-temanmu"?. Murid tersebut menjawab: Saya datang ke sini untuk belajar ilmu agama bukan untuk melihat gajah-gajah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar